Hari Kebangkitan AMAN ke 16, BPH AMAN Sumsel Gelar Aksi Kampaye

Massa Aksi Menuntut Negara Segera Mengakui Kedaulatan Masyarakat Adat”

Ketua BPAN Sumsel Berorasi
Ketua BPAN Sumsel Berorasi

Palembang 17/3/2015 – Badan Pengurus Harian Aliansi Masyrakat Adat Nusantara (BPH AMAN) Sumatera Selatan dalam memperingati
Hari kebangkitan Masyarakat adat yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2015. Menggelar aksi kampanye di Halaman Bundaran Air Mancur Palembang.

Dalam Aksi damai ini, massa aksi secara bergantian meneriakan ” Hidup Masyarakat Adat”. Yusri Arafat Selaku Koordinator aksi mengatakan
bahwa dalam aksi ini menuntut negara untuk mengembalikan Hak-hak dan kedaulatan masyarakat adat, serta meminta negara untuk serius
mengurus permasalahan yang ada di masyarakat adat.

” Kembalikan kedaulatan masyarakat adat, hentikan kriminalisasi, intimidasi serta keseweanang-wenangan terhadap masyarakat ada,” teriak Yusri yang juga merupakan Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Sumsel, dalam orasinya.

Sementara itu aksi ini juga diikuti oleh beberapa perwakilan Mahasiswa Hijau Indonesia (MHI) dan Ketua DPW Sarekat Hijau Indonesia (SHI) sumsel.

Kabid Hukum Dan Hubungan Ekternal SHI Sumsel, Rian Syaputra dalam orasinya mengingatkan bahwa kita semua merupakan masyarakat adat, mempunyai asal-usul daerah yang jelas, menurutnya bahwa dalam memperingati hari kebangkitan AMAN ke 16 ini kita sangat memerlukan kejelasan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat.

” Negara berkewajiban memberikan perlindungan dan memberikan apa-apa yang menjadi hak-hak masyarakat adat, serta menghormati hukum adat,” ungkapnya.

Sementara itu di dalam press release yang dibagikan masa aksi, tertulis beberapa tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah Provinsi sumsel :
1. Laksanakan Keputusan MK no 35/PUU-X/ 2012
2. Laksanakan mandat permendagri no 52 tahun 2014 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat
3. Jalankan perintah UU Desa
4. Hentikan Kriminalisasi terhadap masyarakat adat terkhusus di wilayah sumsel
5. Kembalikan lahan adat rakyat yang telah dikuasi perusahaan-perusahaan perkebunan, HTI, dan Pertambangan.***Iir