Bencana Asap Lagi, Masyarakat Adat Mulai Terserang ISPA

Jakarta, www.gaung.aman.or.id – Masyarakat Adat Talang Mamak (Kab. Indragiri Hulu), Sakai (Kab. Bengkalis) hingga Petalangan (Kab. Pelalawan) – Riau mulai terserang infeksi pernafasan akut (ISPA) dan pusing-pusing. Ketiga kabupaten itu adalah lokasi terparah bagi Masyarakat Adat yang terdampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam seminggu terakhir.

“Kondisi Masyarakat Adat saat ini yang terdampak di Riau terdapat di lima kabupaten, yaitu Inhu, Pelalawan, Bengkalis, Siak dan Pekanbaru,” kata Ketua BPH AMAN Wilayah Riau, Nurman.

Riau dan Kalimantan Tengah kini darurat asap. KLHK menyegel lahan perusahaan sawit asal Malaysia, yakni PT Adei Plantation and Industry (AP) di Riau beberapa hari lalu. Berbanding terbalik dengan KLHK, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto malah menuding peladang sebagai penyebab kebakaran. Lagi-lagi Masyarakat Adat peladang distigma sebagai penyebab kebakaran dengan alasan bahwa pelaku adalah peladang berpindah.

Tak kalah aneh, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko malah menyangkutpautkannya dengan Allah.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 September 2019, ada 2.862 titik api dengan total luas lahan yang terbakar 328.724 hektar. Kondisi ini makin diperparah karena kebakaran terjadi di lahan gambut, konsesi perkebunan monokultur skala besar (sawit dan hutan tanaman industri).  Dalam sepekan terakhir, kondisi di wilayah Kalimantan dan sebagian Sumatera menunjukkan situasi darurat asap.

Jakob Siringoringo