Dodaga, 25/2/2015 – Satu dari tiga pilar gerakan perjuangan Aliansi Masyarakat adat Nusantara, yaitu Mandiri secara ekonomi, oleh karenanya Pengurus Wilayah AMAN Malut melalui Kepala Biro Ekonomi, Sosial Budaya dan Dukungan Komunitas melakukan pembinaan usaha masyarakat adat Tobelo Dalam di Dodaga Kecamatan Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur, Prov Maluku Utara.
Kelompok Usaha Bersama Masyarakat Adat ini menghasilkan produk dengan brand Igono Dodaga artinya kelapa dodaga, mengingat sumberdaya alam khususnya kelapa sangat berlimpah di daerah ini. Elyeser Huhutu, tokoh agama yang juga menjabat Sekretaris Desa Dodaga, mengatakan bahwa produksi kopra khususnya di Desa Dodaga mencapai 500 ton per kwartal atau sekitar 1.500 ton per tahun.
Dari hasil asessment dan survey income generating yang dilakukan Shuban Somola Kabiro Ekosob PW AMAN Malut, menyadari bahwa hasil kopra yang berlimpah di Dodaga ternyata belum berdampak signifikan terhadap pendapatan ekonomi masyarakat. Harga kopra yang fluktiatif adalah faktor dominan yang saat ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Menurut Madiki Higinik, Tokoh Adat Tobelo Dalam Dodaga; “harga kopra paling tinggi mencapai Rp. 6.000.-/Kg dan yang paling rendah bisa sampai Rp. 1.500.-/Kg. Harga kopra tidak bertahan lama, yang sering diterima oleh pembeli saat ini berkisar Rp.4.000.-/kg.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat adat ini, dicanangkan oleh PB AMAN pada akhir tahun 2013 lalu, dan mulai direalisasikan pada awal tahun 2014 pada komunitas-komunitas yang ditetapkan berdasarkan hasil survey potensi sumberdaya alam oleh Biro Ekosob PW AMAN Malut. Komunitas Masyarakat Adat Tobelo Dalam Dodaga dipastikan sebagai Komunitas yang layak menerima Bantuan Dana Hibah Pemberdayaan Ekonomi (Small Grant) tahun 2014, dengan produk unggulannya Minyak Goreng produk turunan dari buah kelapa Dodaga.
Saat memperkenalkan produk Minyak Goreng Igono Dodaga di pasar SP II Wasile beberapa waktu yang lalu, sekaligus melihat respon konsumen lokal Wasile, salah seorang pembeli bernama Ahmad mengatakan,” dari segi penampilan dan isi minyak goreng Igono Dodaga sudah cukup bagus dan menarik, namun ada baiknya pada label kemasan minyak goreng dicantumkan kandungan dan nilai gizi, sehingga pembeli tidak ragu lagi menggunakan minyak goreng hasil produk lokal,” ujarnya.
Kabiro Ekosob AMAN Malut tersebut yakin permintaan pasar terhadap produk minyak goreng hasil produksi kelompok MA Igono Dodaga nantinya ini akan membesar. Sebagai bukti ini sudah terlihat banyak pedagang eceran minyak goreng di sekitar Wasile akan membeli dalam jumlah banyak untuk dijual lagi. Shuban menyatakan bahwa Maret nanti produksi minyak goreng Dodaga akan ditingkatkan antara 200 liter hingga 300 liter dalam satu kali produksi sehingga mampu memenuhi permintaan pasar di sekitar Wasile Timur.***Ubaidi Abd Halim