Workshop & Konsultasi
Medan 2/4/2016 – Untuk meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan sosial, dalam membangun jaringan, dan meningkatkan jumlah wirausaha sosial, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah Republik Indonesia mengadakan Workshop Temu Konsultasi Kewirausahaan Sosial di Hotel Garuda Plaza, Jl. Sisingamangaraja Medan (31/Maret – 1/April / 2016).
Acara yang diikuti oleh 120 orang ini menghadirkan nara sumber Alween Ong (Ketua Tangan di Atas (TDA) Medan, Pelaku wirausaha sosial) Zainal Abidin (Rektor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa) Salmek Saragih (Perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provsu) dengan moderator Mira Indrayani (Kepala UKM Center FEB UI).
Materi yang diberikan pada peserta pelatihan ini meliputi Pengenalan tentang Wirausaha Sosial, Belajar Model Bisnis BMC (Business Model Canvas) dan Materi tentang Perkoperasian.
Workshop ini diharapkan memberikan manfaat kepada para peserta yang baru memulai usaha sosial. Terbentuknya Forum Wirausaha Sosial Regional I (Aceh, Medan, dan Sumbar) dapat menjadi wadah sharing para pelaku usaha sosial. Pelatihan ini juga bertujuan memotivasi para peserta dan membuat para peserta sadar bahwa peran usaha sosial itu sangat penting hadir di tengah masyarakat. Sebab tujuan utama wirausaha sosial itu ada pada misi sosialnya, kemudian bagaimana membuat misi itu bertahan? Ya dengan wirausaha.
Wirausaha sosial itu menjalankan usaha yang labanya dimanfaatkan untuk misi sosial, misinya selalu berjalan tanpa harus mengharapkan pendanaan dari sumbangan/hibah/donor. Ketika sebuah usaha yang menghasilkan profit lalu menyumbangkan hasil dari profitnya tanpa ada melakukan pemberdayaan masyarakat maka itu belum bisa dikatakan sebagai social entrepreneur.
Dalam berbisnis tidak mungkin tidak membutuhkan modal, jadi kalau ada buku buku motivasi “sukses bisnis tanpa modal” itu tidak masuk akal. Karena untuk belajar tentang bisnis sekalipun kita perlu ongkos (semisal ongkos angkot dan BBM), untuk sharing dengan orang lain kita juga butuh tenaga dari makanan yang kita beli. Apakah modal itu dihasilkan dari hasil sendiri ataupun bentuk investasi dari orang lain, itu tetap dikatakan sebagai modal. Masih banyak peserta yang bertanya bagaimana dengan modal, bagaimana dengan pasar?
Umumnya masyarakat kita menganggap sepele dengan pelaku usaha, mindset masyarakat kita adalah ketika anda sudah mempunyai gelar carilah perkerjaan. Hal ini yang terkadang juga membuat orang-orang lebih memilih untuk bekerja dari pada memulai berwirausaha. Peserta umumnya sudah mempunyai usaha tapi fokusnya ke profit
Melakukan bisnis dengan melakukan kerja sama dengan orang lain sehingga bisa menghimpun sumber daya yang ada. Memotivasi kepada para peserta bahwa berpenghasilan tetap (usaha) itu lebih baik dibanding berpenghasilan tapi bekerja untuk orang lain *** Nur Aisyah Fitri