Musyawarah Adat Barambang Katute
Sinjai 25/11/2016 – Masyarakat adat Barambang Katute Kecamatan Sinjai Borong melaksanakan Pertemuan Adat yang dikenal dengan istilah “Arra’ppungan” atau“ Abbahang” (24/11/2016).
Kegitan adat tersebut, dilaksanakan di aula Kantor Desa Barambang. Menurut Ismail tokoh adat, Barambang Katute, Arra’ppungan adalah sebuah pertemuan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Barambang Katute ditinjau dari segi bahasa Arra’pungan berasal dari bahasa Konjo berkumpul dan bermusyawarah.
“Acara adat yang kami lakukan ini dikenal dengan istilah Arra’ppungan, artinya “berkumpul” kami berkumpul dihadiri semua tokoh adat dan masyarakat untuk bermusyawarah, istilah tersebut berasal dari bahasa Konjo,” ungkap Ismail.
Dalam kegiatan ini para tokoh adat memimpin jalannya musyawarah, beberapa kegiatan inti dalam Arra’ppungan tersebut adalah Morong Sifaru’rangi dan Tulak Bala Kampong ri Barambang Katute. Sesuai dengan asal bahasanya Morong Sifarurangi bermakna duduk bersama untuk saling mengingatkan sesama masyarakat adat Barambang Katute sebagai satu kesatuan yang diikat oleh aturan atau hukum adat. Sementara Tulak bala kampong dilakukan dalam bentuk zikir atau ritual adat sebagai renungan kepada sang pencipta dengan harapan kampung Barambang Katute bebas bencana.
Proses berlangsungnya Morong Sifaru’rangi menggambarkan peran-peran pemangku adat dan
tokoh-tokoh adat memimpin jalannya musyawarah dengan masyarakat Adat Barambang Katute. Para pemangku adat menjelaskan sejarah asal usul pemimpin mereka yang disebut dengan Puang Barambang dan dibantu oleh Sanro tungka, Ada tungka dan Karaeng Tungka. Proses tersebut juga mendiskusikan kembali aturan-aturan adat yang harus ditaati oleh semua masyarakat adat di wilayah Barambang Katute.
Melengkapi kegiatan tersebut, dilaksanakan pula penampilan oleh para seniman dari masyarakat adat Barambang Katute yaitu maggambusu dan pertujukan suling kembar yang dikenal sebagai musik khas dari Barambang Katute sejak dahulu kala hingga sekarang.
Dalam kegiatan ini turut hadir utusan Pemerintah Kecamatan Sinjai Borong, Dinas Pariwisata Kab. Sinjai, budayawan Drs. Muhannis (penulis Bunga Rampai Karampuan) serta Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sinjai. ***Wahyu