Mahasiswa Distrik Seget Tagih Janji PT Pertamina RU7 Kasim & PT Petrogas
Sorong 25/10/2016 – Utusan Himpunan Mahasiswa Distrik Seget (HIMADIS mengadu ke Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi. “Kedatangan kami berdua menemui Ketua Lembaga Adat Suku Moi Bapak Silas Ongge Kalami, Sos.M.A agar bantu kami membuat surat penghantar untuk menagih janji PT Pertamina RU7 Kasim dan PT Petrogas yang beroperasi di wilayah Adat Suku Moi Malamas Distrik Seget Kabupaten Sorong. PT Pertamina RU 7 Kasim sudah sudah beroperasi 20 tahun, PT Petrogas 15 tahun, jadi sudah cukup lama. Kami Masyarakat adat Moi Malamas dan para pemuda mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi telah dibohongi dengan janji janji palsu. Mereka berjanji akan diberikan bea siswa dan lapangan kerja,” kata Ketua HIMADIS Viki Kumune, S.SI.
Hal tersebut disampaikan Viki Kumune di sekretariat LMA secara langsung kepada Silas Ongge Kalami Sos,M.A selaku Ketua Lembaga Adat suku Moi 25/10/2016. “Sampai saat belum ada pembayaran janji bea siswa terhadap para mahasiswa kami. Hanya janji-janji palsu yang kami terima sehingga timbul kekecewaan. kami sebagai mahasiswa sesuai surat kontrak kerja antara pihak Perusahan PT Pertamina RU 7 Kasim,PT Petrogas dengan masyarakat adat Moi Malamas. Kami adalah korban penipuan sebab tanah dan hasil minyak, kami selama ini telah dihisap oleh perusahan itu,” papar Viki Kumune yang ditemani sekertaris HIMADIS Winda SE Pangalang.
“Kami mohon bantuannya pak, agar apa yang kami butuhkan direspon, ditanggapi dengan baik. Stop itu tipu-tipu mereka sebab kami ditunjuk oleh mahasiswa dan masyarakat adat Moi Malamas se Distrik Seget, agar aspirasi yang disampaikan ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak perusahan. Ini bukan masalah baru, sudah lama kami mendesak pihak perusahan yang beroperasi di wilayah adat kami, tapi tetap belum berhasil pak,” lanjut Viki.
“Kami meminta PT Pertamina RU7 Kasim membuka lapangan kerja buat kita pribumi sehingga kami tahu tentang minyak yang ada di wilayah adat kami. Kata Viki Kumune S.SI kami sudah menyurati pihak perusahan tapi sampai detik ini belum ada respon atau tanggapan terhadap tuntutan kami, cuma sebatas kata kata saja,” papar Viki.
Viki menegaskan jika pihak kedua perusahaan tidak merespons Suku Moi Malamas akan buat blokade pemalangan di areal kerja mereka. Karena selama ini jika masyarakat adat menagih janji ke perusahan selalu tidak mendapat respons yang baik. Pemalangan dilakukan agar ada perhatian dari Direktur PT Pertamina RU7 Kasim dan Diretur PT Petrogas Pusat.
Pada tanggal 14 Juni 2016 HIMADIS bersama masyarakat adat sudah pernah mengadakan rapat dengan pihak perusahaan baik PT Pertamina RU7 Kasim maupun PT Petrogas membicarakan hak-hak yang harus dipenuhi oleh kedua perusahaan.
“Dalam pertemuan tersebut kami beritahukan bahwa kami juga butuh pelatihan komputer bagi mahasiswa – mahasiswi, juga bagi pemuda pemudi yang berada Distrik Seget, sehingga kami tahu tentang banyak hal dan tentunya hasil minyak yang dihasilkan wilayah adat. “Jangan buat kami jadi pengemis di wilayah adat kami sendiri, perusahan lebih mengutamakan orang luar ketimbang kita pribumi,” Windi Pangalang SE menambahkan *** Ferddy Siwele